Timja Prodiakon dan Liturgi Paroki Weleri Adakan Pelatihan Homili
KOMSOS PW. Tim Kerja (Timja) Prodiakon dan Liturgi Gereja Santo Martinus Weleri, Minggu, 16/06/2019 bertempat di aula gereja mengadakan pembelajaran membuat homili bagi Prodiakon. Narasumber dari penerbit Pohon Cahaya Yogyakarta. Acara diawali dengan Kata pembuka oleh Bp. Hery yang mengucapkan terimakasih atas kedatangannya dan dilanjutkan dengan doa pembukaan oleh Bp. Antiyo.
Selaku marketing dari penerbit Felix menyampaikan pentingnya kemampuan prodiakon dalam membuat homili dalam memimpin ibadat sabda. Pembelajaran dibuka dengan game yang mencairkan suasana. Beliau menyampaikan sudah 85 paroki yang sudah mendapat pelatihan di Tim Penerbit Pohon Cahaya.
Dalam sambutanya Romo Agustinus Giyono Dwi D. Pr sebagai pastor kepala Paroki Weleri menyambut baik pembelajaran ini, beliau menyampaikan peserta tidak hanya dari Timja Prodiakon dan Timja Liturgi ditambah dari Dewan Harian dan Timja di Bidang Pewartaan. Romo menyampaikan pentingnya prodiakon memahami tugasnya dan kemampuan dalam membuat homili dan mengucapkan terimakasih atas kesediaan dan kehadiran dari tim Penerbit Pohon Cahaya Yogyakarta untuk memberikan pembelajaran.
Pembekalan ini dihadiri kurang lebih 25 orang yang sangat antusias dalam mengikuti pembekalan yang dibawakan dalam suasana santai dan serius dengan humor-humor yang segar. Sebagai nasumber yaitu Aloysius Amin Susanto yang menyampaikan bahwa prodiakon harus tahu tugas-tugasnya meliputi membantu menerimakan komuni dan melaksanakan tugas peribadatan dan pewartaan dan lebih-lebih kemampuan dalam membuat homili karena seringkali prodiakon gelisah untuk menyiapkan dan memilih bacaan kitab suci yang sesuai, dan homili ketika memimpin ibadat. Ada 4 hal yang perlu diperhatikan untuk pemahaman yang mendasar yaitu:
- Siapa itu Prodiakon?
- Kemampuan Public Speaking
- Memahami Kitab Suci
- Praktek dan evaluasi
Prodiakon hendaknya berpinjak pada Matius 18:6, Matius 18:20 dan Kisah Para Rasul 3:6. Dalam ayat-ayat tersebut terkait tugas dan perananya. Ada 4 hal yaitu liturgi, pewartaan/homili, paguyuban/komunitas, dan sebagai orang awam. Dalam hal liturgi dan pewartaan tersebut hendaknya seorang Prodiakon mempunyai kepercayaan diri dalam menjalankan tugasnya karena sebagai delegatus dari uskup.
Penulis buku Inspirasi Homili ini menyampaikan tips singkatnya mengenai teknik keberhasilan dalam menyampaikan homili ke umat. Dalam membawakan homili hendaknya prodiakon memperhatikan:
- Penampilan berperan 55% yang meliputi sikap, mata, senyuman, bodylanguage yang dicontohkan susu manis yang semula ditempatkan dalam gelas bersih lalu dipindah ke kaleng cat yang sudah kotor.
- Suara menempati 38 % dalam keberhasilan homili yaitu intonasi suara, volume, pengucapan, dan jeda sehingga umat dapat menangkap pesan yang disampaikan.
- Kata-kata 7% yang wajib kita persiapkan dari Kitab Suci dengan sungguh-sungguh sebelum menyampaikan homili.
Acara diakhiri dengan doa penutup dan berkat dari Romo Giyono, dan dilanjutkan foto bersama dan ramah-tamah.
Ditunggu pembekalan tahap ke-2 dari Tim Penerbit Pohon Cahaya di Paroki Weleri.
Fx Warsono
Komentar
Posting Komentar