Let’s grow and glow ! Ayo thukul lan mak byarrr! - JARKOM XLII WELERI
KOMSOS SMART. Rayon Keris mendapatkan kehormatan untuk menjadi penyelenggara Jarkom yang ke-42 yang bertempat di Paroki kita, Paroki Weleri. Jarkom sendiri adalah kegiatan tahunan di bawah naungan Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Semarang untuk membangun komunikasi antar pelajar Katholik se-Keuskupan Agung Semarang. Jarkom ke-42 ini mengangkat tema “Grow and Glow” untuk mengajak kaum muda untuk tumbuh mengembangkan diri dan menjadi terang untuk sekitarnya. Jarkom yang diadakan pada tanggal 5 hingga 7 Juli 2019 kemarin melibatkan 60 orang panitia, 26 orang fasilitator dari OMK Rayon Keris dan Seminari Tinggi Kentungan, serta 196 orang peserta dari 20 Organisasi Pelajar Katholik se-Keuskupan Agung Semarang.
Sebelum Jarkom, peserta mempersiapkan diri dengan kegiatan Pra-Jarkom. Bersama OPK dan rayon/kevikepannya, mereka membuat sebuah poster tentang nilai kearifan lokal dan sebuah pertunjukan seni. Poster dan pentas seni tersebut ditampilkan selama Jarkom berlangsung di Weleri.
Hari pertama Jarkom, Jumat 5 Juli 2019, diawali dengan proses registrasi ulang di teras depan aula pastoran Gereja St. Martinus Weleri. Lalu peserta diarahkan ke kelas-kelas di SMP Kanisius Budi Murni di mana mereka dapat menyimpan barang dan beristirahat. Setelah makan siang, mereka berangkat dengan truk TNI dan Satpol PP ke GOR Kakatua untuk upacara pembukaan Jarkom. Dalam upacara pembukaan itu, Romo Hubertus Adi, MSF selaku pembina Komisi kepemudaan Kevikepan Semarang dan Bapak Tedy Sukono selaku Ketua Panitia Jarkom memberikan sambutan dan harapan pelaksanaan Jarkom. Setelah itu, secara resmi Jarkom ke-42 dibuka dengan peletupan confetti dan menyanyikan lagu Jarkom ke-42.
Agenda hari pertama dilanjutkan dengan perkenalan dan diskusi kelompok tentang poster yang sudah mereka buat. Tema-tema seperti urip iku urup, sapa nandur bakal ngundhuh, maturnuwun Gusti, dan sebagainya menjadi bahasan yang menarik bagi kaum muda untuk dihidupi. Pada malam harinya, peserta Jarkom ke-42 diajak mendengarkan talkshow yang dipandu Mas Agung Pramono dan dibintangi oleh Bapak Piter Mulyadi. Dalam talkshow yang seru dan penuh inspirasi ini, Pak Piter mengajak kaum muda untuk berani merintis cita-cita mereka dan menjadi orang yang berguna. “Kita mungkin sedikit, tetapi jangan menjadi sampah.” demikian wejangan beliau. Sesi talkshow ini ditutup dengan refleksi kelompok yang didampingi fasilitator dan para frater dari Kentungan.
Pada hari kedua, sabtu 6 Juli 2019, peserta Jarkom diajak menikmati indah dan syahdunya Gua Maria Ratu Besokor. MC mengawali acara dengan permainan yang menggugah keceriaan. Dalam sesi lesehan rohani, Romo Hubertus Adi, MSF mengangkat tema Jarkom “Grow and Glow” dan bagaimana pelaksanaannya di jaman sekarang yang serba instan dan digital. Beliau mengajak kaum muda untuk saling mengingatkan bahwa kita adalah masa depan Gereja.
Seusai Lesehan Rohani, Jarkom memiliki acara spesial bertajuk Jarkom in Missions, di mana para peserta Jarkom dibagi menjadi 13 kelompok untuk menjalani tugas di lokasi yang berbeda-beda. Beberapa kelompok bertugas di Besokor; mengunjungi mata air Tuk SiRandha, bekerja di pabrik kulit lumpia dan kasur kapuk, mengunjungi Susteran Abdi Kristus, dan bekerja bakti menanam tanaman di Gua Bunda Maria Ratu Besokor.
Satu kelompok bekerjasama dengan Banser dan Ansor NU Weleri untuk berdiskusi tentang indahnya toleransi dan persatuan Indonesia. Di sana mereka belajar bahwa beragama itu penting, tetapi bertoleransi juga tak kalah penting. Sementara satu kelompok mengunjungi Pondok pesantren Al-Istiqomah di Penaruban, di mana mereka bisa saling mengenal, makan bersama, dan kerja bakti bersama.
Satu kelompok mengunjungi simbah-simbah Panti Sosial dan area pemakaman baru di Kendayaan. Mereka trenyuh melihat simbah-simbah yang ditampung di Panti Sosial karena kurang mendapat perhatian dari keluarga mereka. Sementara kelompok lain bertugas menjadi tamu untuk umat di Sambongsari, mengunjungi rumah Bapak Kamid, Bu Yusup, dan Bapak Kobro, bersilaturahmi dan mengantarkan kenang-kenangan.
Ada pula yang melihat realita tentang kerja keras dalam kegiatan wawancara dengan orang-orang yang bekerja di daerah pasar Burung Weleri. Dua kelompok juga menyambangi wilayah pantai, untuk belajar pembibitan ikan bersama Bapak Soreng di Tawang dan wawancara dengan orang-orang di Pantai Sendang Sikucing.
Satu kelompok mendapat tugas menjual snack ringan di Pasar Weleri, dan berhasil mendapatkan Rp185.000 untuk membeli 5 paket sembako dan diberikan kepada orang yang membutuhkan. Ada pula kelompok yang mengunjungi pabrik telur asin dan kerupuk di Jalan Condong, kemudian membantu menjual kerupuk ke kampung-kampung. Mereka juga berhasil membelanjakan 2 paket sembako untuk diberikan kepada orang yang memerlukan. Dalam misi ini, mereka mengaku bisa belajar tentang menghasilkan uang dengan usaha sendiri dan berbagi dengan orang lain.
Satu kelompok dibawa ke kandang kambing milik Bapak Yudhi di daerah Ngawen. Di sana mereka membantu mengurus kambing dengan mencari rumput, membersihkan kandang, hingga memandikan kambing.
Malam harinya, kemeriahan Jarkom nampak dalam acara pentas seni. Acara dibuka dengan dengan lagu-lagu rohani refleksi ringan oleh tim musik, kemudian diikuti oleh 6 penampilan dari rayon dan kevikepan berupa drama, musik, dan tarian. Acara pentas seni diakhiri dengan lagu-lagu pop oleh tim musik dan menyanyikan Jingle Jarkom ke-42. Acara pentas seni berlangsung dengan akrab dan meriah menjadi cermin kaum muda yang kreatif dan bersemangat.
Pada hari ketiga, Minggu 7 Juli 2019, peserta Jarkom saling sharing dan berefleksi bersama dalam kelompoknya. Dalam sesi ini, mereka membagikan pengalaman, kesan, dan evaluasi yang mereka alami selama Jarkom ke-42. Setelah itu, seluruh peserta Jarkom mengikuti misa konselebrasi, Perayaan Ekaristi Syukur Jarkom ke-42 di Gereja St. Martinus Weleri yang dipimpin oleh enam imam; Romo Vikjen KAS, Romo Komkep KAS, Romo Komkep Vikep Semarang, Romo Giyono, Romo Thomas, serta Romo Sunaryadi. Dalam ekaristi ini, para Romo menegaskan kaum muda sebagai masa depan gereja untuk berani bertumbuh dan bersinar.
Setelah misa, penutupan Jarkom secara sederhana diawali dengan penyampaian kesan Jarkom 42 oleh perwakilan dari setiap kevikepan dan pengumuman pemenang poster kreatif yakni FKPK Jogja dan OPK Parakan dan pemenang pentas seni kreatif oleh Ungaran-Ambarawa. Setelah itu, Romo Budi selaku pembina K3AS mengumumkan hasil konsensus bahwa pelaksanaan Jarkom 43 adalah di Yogyakarta. Penyerahan bendera Jarkom dari Panitia Jarkom 42 diwakili oleh Bapak Heri santoso kepada perwakilan dari FKPK Jogja, B-Kompelk, SPKS Sleman, dan Pasika Bantul.
Setelah foto bersama dan makan bersama, satu per satu peserta OPK meninggalkan Weleri. Jarkom telah usai dan berjalan dengan baik. Semoga Jarkom ke-42 bisa memberi semangat dan kesan yang baik untuk kaum muda Keuskupan Agung Semarang. Let’s grow and glow! Ayo thukul lan mak byarrr!
KOMSOS SMART / Agnes Prawismi
mantul kegiatannya
BalasHapus